Translate

Senin, 19 Desember 2011

A Distant Memory




Saat ini yang kurasakan “kosong”
Tak banyak yang ku tahu tentang kebahagiaan.

Karena kini . .
Langitku telah hilang.
Hembusan angin,
Terik matahari,
Bahkan hujan deras. .
Berlalu begitu saja.

Namun . .

Mengapa pertanyaan demi pertanyaan . .
Bahkan pengandaian demi pengandaian . .
Masih saja memenuhi isi kepalaku
Berharap hari itu terulang kembali.

7 bulan adalah waktu yang sangat singkat,
Untuk aku bisa mengenalmu . .
Tapi banyak hal baik yang telah kau ajarkan padaku,
Membuat diriku merasa hidup dimanapun aku berada.
Bertahan disaat gelap datang,
Dan dipenuhi harapan saat fajar mulai menjelang

Aku telah terbiasa akan kehadiranmu . .
Sampai pada saat engkau diambil,
Rasanya bagaikan mimpi bagiku.
Langit yang menaungiku pun terasa hilang begitu saja.


Aku kesal . .
Dan aku pun marah . .
Bahkan mengutuki segala kebodohanku sendiri.
Andaikan aku tahu sejak dulu,
Dan andaikan aku melakukan hal yang sebaiknya kulakukan.

Namun ada satu yang tetap kujaga,
Yaitu “INGIN MU”
Agar aku tetap tegar dan tersenyum,
Dengan selalu mengingat semangat serta senyummu.

Baru aku tahu penderitaan itu setiap detik. .
Tapi yang bisa kulihat hanya senyum yang menghiasi wajah itu.
Tanpa keluh dan kesah,
Juga tanpa tangisan.


Ya Allah . .
Aku bersyukur telah dipertemukan dengannya,
Setiap detik berlalu bersama kebaikannya.

Aku tahu . .
Dia tengah tersenyum dipangkuan-Mu,
Dan telah berkumpul bersama kekasih-Mu.

Teruntuk “Almarhum Awal Kurnia Harahap” dalam keabadian pusara nan suci
Kuakan senantiasa “berusaha” tersenyum untukmu.



Puisi By : Ririn Puji Rahayu
Author : @EPH0918 dan Eka Purnama Harahap

0 Comment:

Posting Komentar

Total Penayangan

My Instagram

Instagram