Translate

Selasa, 25 September 2012

화이트 사랑 이야기 (White Love Story) Part One




Author        : Eka Purnama Harahap @EPH0918   NuNa Ekaa Harahap 

Title             : 화이트 사랑 이야기 (White Love Story) Part One 

Cast              : Ok Taecyeon, Ham Eunjung, Moon Mason, Lauren Lunde 

Other Cast : T-ARA Member, 2PM Member, Victoria f(x) 

Gen               : Family, Romance, Comedy 

Rating         : +19 

Lenght        : 1 Of 2 Part 



“Anak – anak.. Jangan berisik!! Appa kalian masih tidur.” Titah seorang gadis dengan lembut. 

Bukan mendengar apa yang dikatakan oleh Ibu mereka, kedua anak itu justru bercanda lebih keras dan berlari kesana kemari. Terlihat dari wajah gadis tersebut bahwa dirinya sangat kesulitan saat itu, ditambah lagi ia harus menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan putra – putrinya. 

“Yah!! Apa kalian tidak mendengar apa yang Omma katakan?” 

Sesabar apapun seorang Ibu, pasti akan sangat marah jika anak mereka tidak mendengar apa yang dikatakan olehnya. Ham Eunjung tidak tahu lagi harus berbuat apa, menikah dan mempunyai seorang anak tidaklah semudah yang ia bayangkan. Bahkan diusianya yang sudah cukup matang, Eunjung masih saja kesulitan mengurus urusan rumah tangganya. Belum lagi jika gadis berusia 30 tahun itu memiliki jadwal bersama T-ARA. Sebisa mungkin Eunjung selalu menyempatkan diri untuk mengurus keluarganya. 

Eunjung pun terpaksa meninggalkan masakannya agar membuat anak – anaknya duduk manis disofa. 

“Mason-ah, bukankah kau sudah besar?” Tanya Eunjung setelah berhasil membuat anak – anaknya duduk manis. 
“Ne~” Jawab anak itu. 
“Kalau begitu, kau harus mendengarkan apa kata Omma. Kau mengerti?” 
“Baiklah. Aku mengerti.” 

Pandangan Eunjung beralih pada gadis mungil yang duduk disamping Mason. 

“Minah-yah.. kau tidak boleh nakal, eumh? Omma harus memasak sarapan pagi untuk kalian.” 
Gadis mungil itu hanya mengangguk sambil melukiskan senyum manis dibibirnya. 

“Ya sudah, Omma harus kembali memasak. Mason-ah ingat apa kata Omma tadi!!” Seru Eunjung, tegas. 
“Ne~” 

Eunjung menghela nafas panjang. Ia pun kembali memasak setelah waktunya tertunda karena kedua anaknya. Sesekali Eunjung melirik kearah Mason yang tengah bermain dengan puzzle-nya sedangkan Minah dengan boneka rilakkuma-nya. Walau sangat lelah mengurusi mereka, Eunjung merasa kehidupannya saat itu jauh lebih menyenangkan dibanding sebelum ia menikah. 


Setengah jam kemudian.. 


“Huh, akhirnya tugasku selesai.” 


Eunjung beranjak dari tempatnya untuk segera membangunkan suami tercintanya, Ok Taecyeon. Seorang rapper 2PM yang sangat handal. Eunjung sengaja tidak membangunkannya lebih awal, karena ia tahu Taecyeon baru kembali dari Thailand ketika larut malam. Akhir – akhir ini suaminya memang tengah disibukan dengan jadwalnya bersama 2PM, jadi ia pun harus berbesar hati untuk bisa memaklumi hal itu.


_____________________ 



Perlahan Eunjung duduk disisi ranjang yang besar disana, lalu mencondongkan tubuhnya untuk lebih dekat dengan suaminya. 

“Tuan Ok, bisakah kau bangun sekarang!!” Bisik Eunjung dengan lembut ditelinga pria itu. “Umhhh.. Aku masih mengantuk. Bisakah kau biarkan aku tidur lebih lama lagi.” 
“Emhh.. Baiklah.” 

Eunjung bisa memahami hal itu, walau tergambar sedikit raut kekecewaan diwajahnya. 

Eunjung pun berniat untuk meninggalkan tempat itu, namun ketika hendak beranjak, tiba – tiba saja Taecyeon menarik pinggangnya dan menjatuhkan ia tepat disampingnya. Akhirnya Eunjung pun terbaring disisi pria itu. Taecyeon mendekap Eunjung layaknya batal guling. Begitu erat, seakan – akan menahan rasa rindu yang begitu dalam. 

“Yah!! Apa yang kau lakukan??” Ujar Eunjung sambil memukul bahu kekar Taecyeon. 

Dengan mata yang masih terpejam, Taecyeon tersenyum nakal dihadapan Eunjung. 

“Aku merindukanmu, Nyonya Ok.” Bisik Taecyeon.

Eunjung sangat senang mendengar hal itu, nyatanya bukan hanya dirinya yang merindukan pria itu. Ia pun segera memutar tubuhnya kesamping untuk bisa melihat wajah Taecyeon yang sudah tiga hari tidak dilihatnya. 

“Kalau kau merindukanku, mengapa kau masih terpejam.” 

Eunjung mengeluh, ia meragukan pernyataan Taecyeon tadi. Harusnya Taecyeon menatap matanya dan mengatakan bahwa ia merindukan gadis itu. Seperti itulah yang Eunjung harapkan. 

“Tapi mataku sangat sulit untuk dibuka.” Ujar Taecyeon yang sedang menguji Istrinya itu. “Yah!!!” Pekik Eunjung, kesal. 

Ia mencoba mendorong tubuh kekar Taecyeon agar menjauh darinya. Tapi pria itu justru mendekap Eunjung semakin erat, hingga Eunjung sulit bernafas. 

“Aku tidak bisa bernafas, Tuan Ok. Tolong lepaskan aku!!” Pinta Eunjung yang begitu putus asa. 

Tiba – tiba Taecyeon membuka matanya dan tersenyum semakin nakal. 

“Yah wae??” Tanya Eunjung, gugup. 
“Kau pasti butuh nafas buatan. Baik, aku akan memberikannya untukmu.” 

Perlahan – lahan Taecyeon mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Eunjung. Bersamaan dengan itu, jantung Eunjung berdegub semakin kencang. Ia tidak mengerti dengan dirinya sendiri, meski sudah hampir 5 tahun menikah dengan pria itu. Tapi ia masih saja tidak bisa menahan rasa gugup saat sedang bersamanya. 

“Kau gugup?” 
“Ti-ti-dak.” Jawab Eunjung. 

Semburat merah kini mewarnai kedua pipi Eunjung. Pria itu selalu saja berhasil membuat nya tersipu malu, oleh sebab itulah ia begitu mencintai ayah dari putra – putrinya. 

“Sudahlah, Taecyeon-ah.. Hari sudah semakin siang, Mason dan Minah belum juga sarapan.” Tutur Eunjung, bijak. 
“Baiklah.” 

Eunjung tersenyum melihat suaminya begitu menuruti perkataannya. Ia pun segera beranjak dari ranjang tersebut dan menarik tangan Taecyeon untuk keluar dari persembunyiannya, yaitu selimut. 

“Cepat mandi lalu sarapan!!” Perintah Eunjung sambil mendorong tubuh Taecyeon ke arah kamar mandi. 
“Siap boss!!” 

Setelah Taecyeon melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, Eunjung pun membereskan ranjangnya yang begitu berantakan. Tapi ia sangat terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Taecyeon masih ada dihadapannya. Suaminya itu tersenyum nakal sambil memeluk pinggang Eunjung. 

“Yah!! Ada apa lagi??” Tanya Eunjung, kesal. 

Wajah Taecyeon menjadi muram karena Eunjung melupakan sesuatu pagi itu. 

“Kau melupakan sesuatu, kau tidak ingat?” 
“Apa?” 

Dengan cepat Taecyeon memajukan bibirnya, berharap mendapat morning kiss special dari sang istri. 

“Apa kau sedang mengujiku?” 

Eunjung benar – benar tidak habis pikir dengan sikap kekanakan Taecyeon yang melebihi Mason ataupun Minah. 

“Ayolah, jangan membuang – buang waktu. Apa kau tidak kasih..” 

Ocehan Gadis itu akhirnya terbungkam setelah Taecyeon menautkan bibirnya di bibir merah Eunjung. Tanpa disadari, Eunjung mulai terbawa oleh hangatnya ciuman Taecyeon yang sudah ia rindukan selama beberapa hari belakangan itu. Eunjung pun membalasnya dengan penuh hasrat. 

“Yah!! Mengapa kau merusaknya, Minah-yah!!” 

Terdengar suara jeritan Mason dari ruang tengah hingga membuat morning kiss mereka terhenti. 

“Kau dengar?? Mereka tidak akan pernah bisa akur jika kita tinggalkan.” 

Eunjung mendorong tubuh Taecyeon dan membereskan rambutnya yang berantakkan. Ia segera menghampiri kedua anaknya itu. Taecyeon tersenyum pahit karena gagal mendapatkan morning kiss special dari istrinya. Ia pun mengikuti langkah Eunjung untuk melihat apa yang terjadi antara Mason dan Minah. 

“Mason-ah, ada apa? Mengapa kau menjerit seperti itu??” 

Eunjung menghampiri Mason yang sedang menangis lalu memeluknya, sedangkan Taecyeon langsung membawa putri kesayangannya kedalam gedongannya. 

“Dia merusak puzzle-ku, Omma.” Mason menangis karena sedih puzzle-nya jadi hancur berantakkan. 

Minah pun tak kalah terisak karena Mason telah membentak dan memukul kepalanya. 

“Appa.. Oppa jahat sudah memukulku.” 

Walau artikulasi bicara Minah masih sangat berantakkan, tapi sebagai ayah Taecyeon mengerti apa yang baru saja dikatakan putrinya. 

“Mason-ah.. Lain kali kau tidak boleh memukul adikmu, jika dia bersalah kau bisa mengatakannya baik – baik.” Tutur Taecyeon, lembut. 

Jelas sekali bahwa Taecyeon membela Minah. Dibandingkan dengan Mason, Taecyeon memang lebih dekat dengan putrinya dan begitu pun sebaliknya dengan Eunjung. 

“Kau selalu saja membela putri kesayanganmu.” Ujar Eunjung, cemburu. 

Tidak ada yang bisa dikatakan olehnya jika Eunjung sudah mulai cemburu terhadap Minah. Ia tersenyum semanis mungkin untuk membuat Eunjung lebih memahaminya. 

“Lebih baik kau mandi, lalu sarapan. Cepat!!!” 
“Baiklah.” 


_____________________ 



Setelah sarapan pagi bersama, mereka berkumpul diruang tengah sambil menonton film cartoon. Hari minggu adalah hari yang tepat untuk para keluarga berkumpul bersama - sama. Eunjung yang tengah duduk disamping Taecyeon sambil mendekap pria itu pun langsung mendongak untuk mengatakan sesuatu. 

“Taecyeon-ah aku bosan. Apa kau tidak ingin mengajakku pergi?” 
“Sebenarnya aku sangat ingin mengajakmu pergi. Tapi..” 

Pria itu menghentikan ucapannya dan memandang kearah Mason yang duduk dibawah sambil serius menonton cartoon shincan. 

“Bukankah kau tahu kalau putramu itu hanya ingin keluar rumah jika kita mengajaknya ke taman hiburan. Aku bosan dengan tempat seperti itu.” 
“Ah~ Kau benar.” 

Wajah Eunjung menjadi masam ketika ia harus mengurungkan niatnya untuk bisa pergi keluar rumah. 

“Appa, aku bosan!!” Ujar Mason, membanting pelan remote ditangannya. 
“Kau bosan??” 

Taecyeon tersenyum manis pada anak itu lalu mencondongkan tubuhnya kebawah. 

“Apa kau ingin pergi ke suatu tempat?” Tawar Taecyeon, setelahnya. 

Mason menghambur lalu merangkul leher Taecyeon untuk membisikkan sesuatu ditelinganya. Eunjung terlihat penasaran saat melihat ekspresi Taecyeon yang terkekeh setelah mendengar bisikkan Mason. 

“Apa yang kalian bicarakan?” Tanya Eunjung sambil menggoyahkan lengan kekar suaminya. “Appa bukannya tidak ingin, tapi dari Seoul ke Boston itu tidak sedekat jarak dari Seoul ke Myeondong, Mason-ah.” Tutur Taecyeon, ramah. 
“Apa katamu? Boston?” Eunjung tertawa terbahak – bahak. 

Sepertinya ia sudah mengerti apa dibicarakan oleh kedua orang itu. Minah yang awalnya asyik dengan boneka rilakkuma-nya, langsung menghambur kepelukan Eunjung ketika melihat mereka berkumpul disofa. 

“Apa kau merindukan Nenek di Boston?” Tanya Eunjung, terkekeh. 
“Aku sangat merindukan mereka, Omma.” Ujar Mason, memelas. 
“Appa janji akan mengajakmu setelah Appa dan Omma mendapat cuti kerja, eumhh??” 

Tiba – tiba Eunjung teringat akan sesuatu. Ia teringat akan Ibunya. 
“Taecyeon-ah.. Bagaimana kalau kita ke rumah Omma, siapa tahu dia bisa menampung Mason dan Minah.” Papar Eunjung layaknya anak kecil. 
“Aku tidak enak jika harus meminta bantuan Omma-mu terus.” 
“Tidak masalah. Ayo kita telepone dia.” 

Eunjung sangat bersemangat kala itu, akhirnya ada kesempatan untuknya bisa pergi berdua bersama Taecyeon. Ia pun mengambil ponselnya yang ada diatas meja. Sesaat setelah itu, ‘video call’ pun tersambung oleh Ibunya. 

“Omma, Anyeonghaseyo!!” Seru Eunjung begitu melihat wajah Ibunya dilayar ponsel. “Anyeonghaseyo, Eomonim!!” Timpal Taecyeon merapatkan kepalanya ke sisi Eunjung. “Ne~ Anyeonghaseyo!!” Jawab wanita paruh baya diseberang sana. 

Mason dan Minah pun tak kalah antusias saat mendengar suara Neneknya diponsel. Keduanya menghalangi wajah Eunjung dan Taecyeon demi melihat wajah Neneknya. “Nenek, Aku merindukanmu!!” Seru Mason dengan wajah menggemaskan. 

Begitu pun dengan Minah, artikulasinya yang berantakkan saat mengucapkan salam membuat Taecyeon, Eunjung bahkan Nyonya Ham terkekeh. 

“Ah~ Anyeonghaseyo!! Nenek juga sangat merindukan kalian, sayang.” 
“Omma, apa kau sibuk?” 

Kali ini Eunjung yang mengambil layar ponselnya. Taecyeon menatap Eunjung sambil mengusap pucuk kepalanya. Sejak dulu, rasa cinta yang ada dalam diri Taecyeon tidak mungkin pernah bisa hilang terhadap gadis disampingnya. Keceriaan serta kepolosan Eunjung, membuat dirinya begitu menyayangi gadis itu. Bahkan selama 5 tahun pernikahan mereka pun, Taecyeon tetap berusaha membuat Eunjung nyaman berada disisinya. Tanpa terasa, Eunjung telah menyelesaikan percakapannya dengan sang Ibu. Melihat tatapan Taecyeon begitu berbeda, Eunjung merasa sangat canggung. 

“Yah!! Mengapa kau menatapku seperti itu?” Lamunan Taecyeon membuyar. 
“Ah~ Tidak. Semakin dilihat ternyata kulit diwajahmu semakin keriput.” Gurau Taecyeon, tersenyum nakal. 
“Benarkah?” 

Eunjung meraba kulit wajahnya dengan ekspresi memelas. 

“Ini pasti karena aku terlalu sibuk mengurus dua anak.” Ujar Eunjung, memanyunkan bibirnya. 
“Aku bercanda, istriku. Seperti apapun kulit wajahmu, aku akan tetap mencintaimu.” 

Eunjung menoleh cepat pada Taecyeon dengan ekspresi yang berubah 180 derajat. 

“Benarkah?” 

 CHU~ 

Taecyeon membalasnya dengan kecupan singkat dibibir Eunjung lalu mengerjapkan kelopak mata kanannya. 

“Yah !! Appa !!” Protes Mason. 

Ternyata Taecyeon tidak ingat bahwa Mason dan Minah tengah berada dipangkuan mereka masing – masing. 

“Kau membuatku malu.” Ujar Eunjung, tersipu. 


 _____________________ 



“Nenek!!” Seru kedua bocah kecil itu. 

Mason dan Minah berhambur pada seorang wanita paruh baya berkacamata setelah pintu yang mereka tunggu terbuka. Wanita yang ternyata adalah Nyonya Ham atau Ibunya Eunjung itu pun berjongkok untuk memeluk mereka. 
“Ah~ Cucu-ku!! Lama tidak bertemu.” 
“Nenek, aku merindukanmu.” Bisik Mason. 
“Aku juga merindukanmu.” Timpal Minah dengan tingkah menggemaskan. 

Taecyeon selalu saja terlihat gugup bila berhadapan dengan Ibu mertuanya. Entahlah, meskipun ia begitu disayangi oleh Ayah dan Ibu dari Istrinya tersebut, Taecyeon tetap merasa sangat canggung bila bertemu dengan mereka. 

“Eomeonim, maafkan aku karena selalu memintamu untuk menjaga Mason dan Minah.” Ujar Taecyeon, memberi hormat. 
“Tidak masalah, Taecyeon-ah.. Aku sangat senang karena memiliki teman.” Jawab Nyonya Ham dengan bijak. 
“Apapun yang dikatakan suami-ku, Eomma pasti akan menyetujuinya.” Sindir Eunjung. “Kau ini anak nakal!!” Seru Ibunya sambil memukul pelan lengan Eunjung. 

Taecyeon tersenyum melihat tingkah Eunjung yang selalu mencemburuinya. Walaupun ia sangat polos dan apa adanya, Eunjung termasuk tipe yang amat sangat pencemburu. Apapun itu, ia pasti akan merasa cemburu jika orang didekatnya memperhatikan atau diperhatikan orang lain. 

“Sudahlah, jika kalian memang ingin berkencan.. Pergilah!!” Ujar wanita paruh baya itu. “Baiklah, Eomeonim.” 

Eunjung menghampiri kedua anaknya dan membungkuk. 

“Mason-ah.. Minah-yah.. Kalian tidak boleh nakal, eumhh?? Jangan membuat Nenek kalian kesulitan. Apa kalian mengerti?” 

Mason dan Minah mengangguk. Tidak ada raut wajah yang menunjukkan kesedihan ditinggal oleh orang kedua mereka. Mungkin karena mereka telah terbiasa ditinggal oleh orang tua yang memiliki jadwal super padat itu. 

“Baiklah, Appa pergi!! Anyeong!!” Seru Taecyeon sambil melambaikan tangannya kearah kedua anaknya. 
“Anyeong!!” Balas keduanya. 
Mereka pun berlalu dan pergi meninggalkan halaman rumah orang tua Eunjung.



_____________________ 



Dalam perjalanan Taecyeon pun membuka pembicaraan. 

“Aku rasa ini sudah keterlaluan, Eunjung-ah.” 
“Mengapa?” 
“Apa menitipkan anak – anak kita pada Omma-mu itu adalah hal yang benar?” 
“Aku rasa benar, lagipula Omma sangat menyukai mereka.” 

Taecyeon tersenyum simpul. Menurutnya, sikap Eunjung pada anak – anaknya itu terlalu acuh. 

“Kau ini.. Apa kau tidak menyayangi mereka?? Sepertinya kau sangat senang bila tidak ada mereka.” Sindir Taecyeon dengan senyum khasnya. 
“Yah!!” 

Eunjung menghadap kearah Taecyeon sambil memasang wajah semarah mungkin. Ia merasa sangat sedih karena suaminya mengatakan hal seperti itu. 

“Kalau aku tidak menyayangi mereka, bagaimana mungkin Mason dan Minah bisa tumbuh sebaik itu?” 

Setelahnya Eunjung membuang wajahnya kearah lain. Ia benar – benar kecewa dan marah.  

“Aku bercanda, sayang. Mianhae (Maafkan aku)..” 

Taecyeon meraih pucuk kepala Eunjung dan mengusapnya lembut. 

“Kau sungguh keterlaluan.” 

Tiba – tiba saja Eunjung menangis. Entahlah, mungkin ia terlalu sedih mendengar pernyataan Taecyeon tadi. Dengan cepat Taecyeon pun memberhentikan mobilnya ditepi jalan, kemudian melepas safety belt-nya agar bisa menghadap kearah gadis yang tengah terisak itu. Taecyeon mengusap air mata yang jatuh dipipi istrinya dan tersenyum lembut. 

“Yah Eunjung-ah.. Mianhaeyo (Maafkan aku).” 
“Kau menyakiti perasaanku.” Ujar Eunjung, lirih. 
“Aniyeo (Tidak), Aku hanya bercanda..” 

Taecyeon pun segera memeluk Eunjung. 
Beberapa menit berlalu dalam diam, akhirnya Eunjung berhenti menangis dan melepas pelukan Taecyeon. 

“Aku sudah lebih baik.” Ujar Eunjung, polos. 
“Anak yang manis.” Gurau Taecyeon. 
“Ayo kita pergi berkencan.” 

Tanpa membuang waktu, Eunjung kembali mengajak Taecyeon untuk menjalankan rencana awal mereka. 

“Aku pikir kau sudah lupa dengan kencan kita.” Ejek Suaminya itu. 
“Yah!! Jangan membuatku menangis lagi.” 
“Baiklah, kau ingin aku mengajakmu pergi kemana?” Tawar Taecyeon sebagai balasan dari rasa bersalahnya. 
“Aku ingin menonton, pergi makan, lalu berjalan – jalan disekitar sungai Han.” 

Lagi dan lagi Taecyeon tersenyum. Gadis itu, selalu saja bertingkah seperti anak kecil. “Baiklah. Let’s Go!!” Seru Taecyeon. 



_____________________ 



“Anyeonghaseyo eomoni !!” Seru seorang gadis berparas cantik. 
“Hyomin-ah!! Mengapa kau tiba – tiba datang??” 

Wanita paruh baya itu sangat terkejut melihat sahabat sekaligus teman satu group anaknya tiba – tiba datang mengunjungi kediamannya. 

“Tadi aku mendatangi rumah Eunjung, tapi tidak ada jawaban. Aku pikir..” 
“Bibi Park!!” 

Tiba – tiba suara menggelegar menyerbu telinga mereka yang masih berdiri di ambang pintu. Mason dan Minah berlari mendatangi Hyomin yang ada disana lalu memeluk gadis itu. 

“Taecyeon dan Eunjung memang datang kemari, tapi mereka pergi lagi setelah menitipkan kedua anaknya.” Papar Nyonya Ham. 
“Ckck. Kedua orang itu sungguh keterlaluan.” Decak Hyomin. 
“Ayo masuk, Hyomin-ah..” 
“Baik, Eomonim.” 

Hyomin menuntun sebelah tangan Mason dan Minah untuk masuk. Sejak pertama kali mengetahui Eunjung dan Taecyeon akan memiliki seorang anak, gadis itulah yang paling tidak sabar menanti kehadirannya. Ia selalu mengurusi keperluan Eunjung karena saat itu Taecyeon sibuk dengan comeback-nya. Bahkan setelah melahirkan pun, Hyomin terus berada disisi Eunjung dan merawat putra pertamanya, Mason. Begitupun ketika Eunjung melahirkan Minah. Hyomin adalah orang kedua yang terus berada disisi Eunjung, karena saat itu jadwal Taecyeon tidak sepadat saat istrinya melahirkan Mason.



_____________________ 



“Aku rasa aku salah memilih hari untuk berkencan.” 

Eunjung menghentikan langkahnya setelah berhasil keluar dari gedung bioskop yang super gelap itu. Taecyeon pun menoleh kearah gadis yang baru saja berbicara tersebut. 

Mengapa?” 
“Kau terlihat tidak bersemangat.” 

Gadis itu memelas, ia tertunduk karena ingin menyembunyikan rasa kecewanya. Bukan untuk pertama kalinya Taecyeon bersikap seperti itu. Setiap kali mereka berkencan, pria itu selalu terlihat tidak bersemangat. 

“Mianhae. (Maafkan aku)” Ujar Taecyeon sambil menegapkan kepala gadis itu. 

Tiba – Tiba saja wajah Eunjung berubah menjadi ekspresi terkejut. 

“Kau?” 

Dengan segera Eunjung berjinjit dan meraih kedua pipi Taecyeon. 

“Apa kau sakit?” 

Saat musim mulai menjadi sangat dingin, tidak mungkin bila kedua tangan Taecyeon bersuhu tinggi. Eunjung bisa merasakannya saat pria itu menegapkan kepalanya tadi. 

“Aku baik – baik saja, kau tidak perlu khawatir.” Taecyeon tersenyum sangat manis. 
“Kau berbohong.” 
“Aku tidak berbohong, Ham Eunjung-shi!!” Gurau Taecyeon. 

Eunjung melepas syal yang melingkar di lehernya lalu memakaikannya untuk Taecyeon. Tanpa sadar gadis itu melupakan rasa kecewanya tadi. 

“Kalau sebelumnya kau mengatakannya padaku, aku tidak akan memaksamu untuk berkencan hari ini.” Papar gadis itu sambil membalutkan syal di leher Taecyeon. 
“Mianhae (Maafkan aku), Eunjungie.” 

Tak ragu Taecyeon mendekap Eunjung ditengah keramaian gedung tersebut. 

“Ya Taecyeon-ah, semua orang memandangi kita.” 
“Biarkan saja.” Jawabnya singkat. 
“Ayo, lebih baik kita pulang.” 
“Lalu bagaimana dengan kencan kita??” 

Taecyeon melepas dekapannya dan memandang Eunjung cemas. 

“Lupakan saja, kita bisa melakukannya lain kali. Lagipula kita ini suami istri, jadi banyak waktu yang bisa dihabiskan dirumah.” 

Melihat keadaan Taecyeon saat itu, Eunjung menjadi kasihan. Ia pun berbesar hati untuk mengesampingkan keegoisannya. 

“Kajja!!” Gadis itu menarik tangan Taecyeon dengan cepat. 



_____________________ 




“Bibi, aku ingin pulang kerumah..” Ujar Mason, memelas. 
“Tapi kita harus menunggu sampai Appa dan Omma-mu menjemput, sayang.” 
“Ayolah bibi!!” 

Mason merengek, ia menjadi serba salah harus berbuat apa sedangkan Nyonya Ham, orang tua Eunjung baru saja pergi karena ada urusan yang mendadak. Tak lama kemudiaan, rengekkan Mason ditimpali oleh tangisan Minah yang sudah merasa bosan. 

“Eunjung-ah apa yang harus aku lakukan!!! Kedua anakmu menangis dan membuatku sangat kesulitan.” Gumam Hyomin yang terlihat frustasi. 
“Appa!!! Omma!!! Hiks Hiks!!” 

Tangis Minah semakin menjadi, malaikat kecil itu menangis tanpa ampun. Hyomin pun bangkit lalu menggendong Minah untuk merayunya. Namun usaha yang dilakukan gadis itu nyatanya sia – sia. Dalam gendonggan tersebut, Minah meringsut dan mengamuk. Air mata membasahi wajah mungil anak itu. Disisi lain Mason menarik ujung baju Hyomin dan menuntutnya untuk segera membawa mereka pulang kerumah. 

“Baiklah.. Baiklah.. Bibi akan menghubungi Omma kalian dan mengatakan bahwa bibi yang akan mengantar kalian, eumhh??” 

Perlahan Mason mulai tenang dan mengerti, namun berbeda dengan Minah yang tetap dengan pendiriannya. Gadis kecil itu terus menerus menangis karena merindukan ayahnya. 

“Yah Ham Eunjung!! Kau dimana?? Mengapa kalian menelantarkan kedua anakmu??” Bentak Hyomin setelah panggilannya tersambung. 
“Hyomin-ah mengapa kau membentakku seperti itu?” 
“Apa kau tidak mendengar tangisan Minah?? Dia pasti merindukan kalian. Lebih baik kalian kembali kerumah, aku akan mengantar mereka kesana. Kau mengerti?” 

Hyomin langsung mematikan sambungan teleponnya. Ia terlihat begitu geram. 



_____________________ 




Ditengah musim yang semakin dingin, Hyomin dan kedua anak Eunjung menunggu di halaman rumahnya. Gadis dewasa itu mendekap kedua bocah tersebut agar merasa lebih hangat. 

“Omma dan Appa kalian benar – benar keterlaluan.” Gumam Hyomin yang terus mendekap mereka. 

Tak lama kemudian suara langkah kaki mulai terdengar jelas. Tanpa memandang pun Hyomin sudah tahu bahwa pemilik kaki tersebut adalah sepasang suami istri yang baru saja pergi berkencan. 

“Omma.. Appa..” 

Anak – anak berhambur pada orang tua mereka tanpa rasa benci sedikit pun meski sudah ditinggal untuk waktu yang lumayan lama. 

“Kalian benar – benar keterlaluan.” 
“Maafkan kami..” Ujar Eunjung. 
“Apa kau sudah lama?” Tanya Taecyeon yang juga merasa bersalah. 
“Ya, lumayan lama.” Jawab gadis itu. 
“Omma, ayo kita undang bibi t-ara dan paman 2pm!!” Seru Mason yang terlihat begitu antusias. 
“Eung?? Tapi..” 

Eunjung saling bertukar pandang dengan Taecyeon dan juga Hyomin. Namun beberapa detik setelah itu, Taecyeon memberi isyarat bahwa ia menyetujui permintaan Mason. 

“Baiklah.. lebih baik kita masuk dulu, lalu setelah itu kita hubungi mereka. Oke?” 
“Oke!!” 



_____________________ 



“Oppa, sepertinya kau sedang tidak sehat.” Ujar Hyomin pada Taecyeon. 

Pria itu menyahuti Hyomin dengan senyum tipisnya. 

“Dia selalu seperti ini saat perubahan musim. Suhu tubuhnya akan berubah menjadi tinggi.” Papar Eunjung. 
“Ah~” 
“Lebih baik kau pergi ke kamar, Taecyeon-ah.” Titah Eunjung yang sedang sibuk mengeluarkan seluruh isi lemari es-nya. 
“Eunjungie, biar aku yang melakukan itu. Kau antar saja Taecyeon Oppa ke kamar.” 

Hyomin mengambil alih sayuran yang ada di tangan Eunjung dan menyuruhnya segera pergi. 

“Baiklah.” 

Sementara Mason dan Minah sedang sibuk dengan mainan – mainan mereka diruang tengah, Eunjung pun mengantar Taecyeon beristirahat di kamar. Gadis itu membaringkan Taecyeon yang terlihat lemah lalu menyelimutinya. 

“Apa ingin aku buatkan bubur?” Tawar Eunjung. 

Taecyeon menggeleng pelan dan merangkul pinggang Eunjung yang tengah duduk disisinya tersebut. 

“Aku harus membantu Hyomin menyiapakan makanan untuk member t-ara dan 2pm nanti.” 
“Tunggu sebentar lagi, tunggu sampai aku tertidur.” 

Eunjung tersenyum kecil begitu mendengar pernyataan menggelikan itu. “Ck. Kau ini..” 

Ia pun menatap Taecyeon yang mulai terpejam. Ia sungguh merasa bersalah karena memaksa pria itu berkencan ditengah perubahan musim tersebut. 

“Taecyeon-ah, Maafkan aku.” Ucapnya sambil mengusap pipi pria itu dengan punggung tangannya. 
“Aku sungguh mencintaimu.” Timpal Eunjung setelah itu. 


Ting Tong Ting Tong 


“Ah~ itu pasti mereka.” Gumam Eunjung pelan. 

Melihat Taecyeon yang sudah tertidur begitu lelap, Eunjung pun melepas rangkulan tangan Taecyeon yang melingkar di pinggangnya dengan perlahan. Namun sebelum beranjak dari tempat itu, ia kembali menyelimuti Taecyeon lalu mengecup keningnya lembut. 

“Eonni !!!” Seru Dani begitu melihat Eunjung keluar dari kamar. 
“Husttt!!” 

Eunjung meletakkan jari tengahnya didepan mulut agar gadis termuda di groupnya itu mengecilkan volume suaranya. Dani pun mengangguk polos lalu tersenyum. 








































Dalam sekejap rumah Eunjung menjadi sangat ramai. Soyeon, Boram, Qri, Jiyeon, Hwayoung, Ahreum, dan Dani mulai menjelajahi satu per satu isi rumah ibu beranak dua itu. Sedangkan Hyomin masih sibuk berkutat dengan bahan – bahan masakan yang akan dijadikan makan malam mereka. Eunjung pun menghampiri Hyomin di meja dapur untuk membantu gadis itu. 

“Kalian berangkat bersama – sama dari dorm?” Tanya Eunjung sambil meniriskan sayuran yang dicuci oleh Hyomin. 
“Ne~” Jawab mereka serempak. 
“Yah!! Pelankan suara kalian, Taecyeon-ku sedang istirahat.” Ujar Eunjung setengah marah. 

Mereka semua terkekeh melihat ekspresi Eunjung saat marah. Itu terlihat sangat lucu bagi mereka. 


Ting Tong Ting Tong 


Tak lama bel kembali berbunyi. Eunjung segera melihat mesin monitor yang ada disisi dinding dalam rumahnya. Mason dan Minah pun mengikuti langkah Ibunya itu. 

“Anyeonghaseyo!!” Seru member 2pm, serempak. 
“Ne~ Anyeonghaseyo!!” Sahut Eunjung. 
“Paman Khun!!” Mason berlari menuju Nickhun. 

Selain dengan Hyomin, bocah yang satu itu memang sangat dekat dengan Nickhun. Pria beralis tebal itu langsung menggendong Mason saat anak itu berlari menghampirinya. Member lainnya bersorak karena Nickhun selalu saja bisa menebar pesonanya pada siapapun, termasuk pada anak kecil itu. 

“Ah~ Eonni, Anyeonghaseyo!!” 

Eunjung langsung memberi hormat saat baru menyadari kehadiran istri Nickhun yaitu Victoria. 

“Ne~ Anyeonghaseyo!!” 
“Kau selalu saja telat menyadari kehadiran orang lain.” Sindir Wooyoung. 
“Maafkan aku.” Ujar Eunjung, terkekeh. 
“Kau tidak menyuruh kami untuk masuk?” Protes Chansung dan Junho. 
“Ah~ Silahkan masuk!!” 

Satu per satu member 2pm masuk dan menyapa member t-ara satu sama lain. Mereka sudah seperti keluarga besar. Tak jarang mereka membuat pertemuan – pertemuan sederhana. Saat jadwal mereka kosong, satu diantara mereka pasti akan mengajak berkumpul bersama seperti ini. 

“Dimana Taecyeon, aku tidak melihatnya??” Tanya Victoria. 
“Dia sedang tidak sehat, jadi dia sedang tidur di kamar.” 
“Aku akan membangunkannya !!” Ujar Wooyoung dan Junho, jahil. 
“Yah!! Selangkah saja kau berani masuk kesana!! Aku akan membunuh kalian!! 

Mason sangat terkejut melihat ekspresi Ibunya saat itu. Nickhun pun menutup kedua telinga anak itu dengan telapak tangannya, begitu pula dengan Victoria terhadap Minah. Bahkan tidak hanya Mason yang terkejut tapi semua orang yang ada disana. Mereka bergidik ngeri, entah bagaimana bisa Ibu beranak dua itu mengatakan hal tersebut di depan kedua anaknya yang masih polos. 

“Omma!!” Seru Mason, takut. 
“Lihat!! Kau menakuti anakmu !!” Seru Hyomin, melempar gadis itu dengan tomat. 
“Aku bercanda Eunjung-shi. Mengapa ekspresimu itu sangat menakutkan.” 

Wooyoung dan Junho memelas lalu berbalik menjauhi pintu kamar Taecyeon. Kedua pria itu pun beralih pada playstation yang menganggur diruang tersebut. 

“Lebih baik kau ikut memasak!!” 

Qri yang notabene member paling normal di groupnya pun segera menyeret Eunjung menuju meja dapur yang ada di ruangan itu juga. 
Waktu terus berlalu, semuanya terlihat tenang dengan kesibukan masing – masing. Boram dan Soyeon terlihat serius menonton drama sambil mengemil. Bahkan kue – kue yang dibawakan untuk Mason dan Minah pun habis mereka makan berdua. Berbeda dengan kedua gadis itu, Hwayoung, Jiyeon, Ahreum, dan Dani justru serius bermain Janggi (catur korea). Dimana Jiyeon dibantu oleh Hwayoung dan Dani dibantu oleh Ahreum. Sesekali mereka akan bertengkar karena salah satu mereka berbuat curang, namun Junsu yang berperan sebagai penengah pun bertanggung jawab untuk melerai mereka. 

“Apa kataku, harusnya kau pindahkan yang ini!!” Seru Jiyeon, memelototi Hwayoung. 
“Tapi aku pikir kita akan menang jika kita memindahkan yang itu.” Ujar Hwayoung, membela diri. 
“Sudah, sudah.. kita ulang permainan saja.” Usul Junsu sebagai wasit. 
“Aku tidak ingin!! Kami sudah menang, bagaimana bisa diulang!!” Protes Dani. 
“Ne~ Dani benar, Oppa kau pilih kasih!!” Timpal Ahreum, menyalahkan Junsu. 

Wajah Junsu terlihat begitu frustasi menghadapi ke empat gadis itu. Ia terus menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan mengusap peluh yang mengalir di dahinya. 

Beda halnya dengan Junsu, Chansung dengan wajah frustasinya justru bolak balik kesana kemari sejak tadi. Ia sungguh sedih karena yang lainnya tidak memperdulikan keberadaannya. Saat maknae 2pm itu menghampiri Minah yang sedang bermain bersama Victoria disofa, dengan cepat Nickhun mengusir dan memelototinya. 

“Jika kau berani mendekati istriku, lihat apa yang akan terjadi padamu nanti!!!” Kecam Nickhun. 
“Yah Hyung, aku hanya ingin bermain bersama Minah, apa itu tidak boleh?” 

Chansung memelas. Semenjak Nickhun tahu bahwa Victoria menyukai Chansung dalam group 2pm, Nickhun tidak pernah lagi mempercayainya. Ia selalu membuat Changsung kesulitan. 

“Pergilah!!” Usir Nickhun, secara halus karena didekatnya ada dua orang anak kecil. 

Dengan raut wajah yang tidak tahu harus disebut apa, Chansung berpindah pada Junho dan Wooyoung. Namun nyatanya ia salah mendatangi orang, Junho sangat marah pada Chansung yang tiba – tiba datang dan membuatnya kalah bermain playstation. 

“Kau!!” Pekik Junho dengan wajah menakutkan. 
“Jangan berisik, Taecyeon-ku sedang tidur.” Ujar Eunjung, mengingatkan dari kejauhan. “Kau lihat? Karena kedatanganmu, aku jadi kalah!!” 

Junho tidak menghiraukan peringatan Eunjung, ia tetap bersuara keras untuk memarahi Chansung. 

“Aku minta maaf.” Ujar pria itu dengan mata merah. 
“Tidak ada gunanya kau minta maaf.” Sindir Wooyoung, terkekeh.
“Baiklah aku pergi.” 
“Ya, benar. Lebih baik kau pergi.” 

Di meja dapur, ketiga wanita yang sedang sibuk memasak langsung terkekeh mendengar orang – orang disana menindas Chansung. Pria berwajah manis itu masih tak menyerah mendekati yang lainnya. Sekarang giliran kumpulan Junsu, namun Chansung lagi – lagi sial dan membuat ke lima orang disana murka. Saat hendak mendekati, tiba – tiba kakinya tak sengaja tersandung bantal sofa dan menghancurkan papan Janggi mereka. 

“Yah!!” Bentak ke lima orang disana lalu melempari biji Janggi ke wajahnya karena kesal. “Maaf, aku tidak sengaja!!” Chansung pun berlari untuk melindungi dirinya sendiri. 

Ia berlari lalu duduk diantara Soyeon dan Boram yang sedang asyik makan sambil menonton drama. 

“Noona, aku mohon jangan perlakukan aku seperti mereka memperlakukanku tadi.” Pinta Chansung memelas. 

Boram dan Soyeong memandangnya dengan tatapan aneh. 

“Jika kau tidak ingin kami perlakukan sama, maka pergilah!!” 

Boram yang sangat pemalu itu ternyata bisa mengancam orang lain. Walau wajahnya tidak menakutkan sama sekali, tetap saja Chansung merasa takut dan sedih. 

“Dasar!!!” Gumam Soyeon, mengejek. 
“Chansung-ah!! Kemarilah..” 

Dengan suara merdu, Hyomin memanggil pria yang terlihat sudah putus asa itu. 
“Ne~” 

Chansung melesat dengan cepat menuju meja dapur, ia sungguh merasa lega karena masih ada yang mempedulikannya. 
“Apa ada yang bisa aku bantu, Noona?” Tanyanya pada Hyomin. 
“Lebih baik kau bantu kami disini, daripada kau ditindas oleh mereka semua.” Ujar Qri, bijak. 
“Yeay!! Baiklah.” 
“Ah~ Chansung-ah, kau lanjutkan pekerjaanku saja. Aku harus memberi sup dan vitamin untuk suamiku.” Sergah Eunjung. 
“Baiklah, kau pergilah!!” 
“Huu, kau manis sekali.” Sambil terkekeh Eunjung menggoda Chansung yang terlihat begitu manis. 

Tak lama, gadis berambut pendek sebahu itu langsung menuju kamarnya dengan membawa sup serta vitamin. 



_____________________ 



Eunjung duduk disisi ranjang dan menaruh sup dan vitamin yang dibawanya di meja. Taecyeon terlihat sangat lelap, hal itu membuat Eunjung tidak tega membangunkannya. Gadis itu hanya tersenyum dan memandangi wajah suaminya begitu lama. Ia menunggu saat yang tepat untuk memberi sup dan vitamin tersebut. Setelah beberapa menit, Taecyeon menggeliat seperti seekor kucing yang sangat lucu. 

“Kau sudah bangun?” Tanya Eunjung, tersenyum manis. 

Pria itu pun langsung membuka pelan matanya ketika mendengar suara orang yang dicintainya. 

“Ah~ Eunjungie..” 

Taecyeon bangkit dan bersandar pada kepala ranjangnya. Ia masih tertegun karena belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. 

“Saatnya kau makan sup dan vitamin, eumhh?” 

Tanpa persetujuan Taecyeon, Eunjung mengambil sup dimeja dan menyuapi pria itu sesendok demi sesendok. Tidak peduli sakit atau tidak, Taecyeon adalah pemakan yang baik. Ia dapat menghabiskan beberapa makanan dalam keadaan apapun. Terlebih jika makanan tersebut dibuat sendiri oleh istrinya. Saat dimana Taecyeon benar – benar sedang rakus, ia bisa saja mengambil makanan yang sudah dijatahi untuk Mason dan Minah. Ck, Sungguh orang tua yang tidak baik. 

“Bahkan saat sakit pun kau masih makan selahap ini. Ckck.” Eunjung berdecak heran. 

Ia tidak menyangkal kalau keluarga mereka memang sangat mengesankan dalam hal makanan. Sebab mereka termasuk orang yang sangat kuat makan. Begitupun dengan anak – anak mereka. 

“Sudah, sekarang minum vitamin.” 

Gadis itu mengambil beberapa tablet vitamin dan memberikannya pada Taecyeon. 

“Terima kasih. Kau sungguh istri yang manis.” Puji Taecyeon. 
“Aku memang..” 

Belum sempat Eunjung menyelesaikan ucapannya, secepat kilat Taecyeon menarik tangan gadis itu dan menyandarkan kepalanya didada bidang Taecyeon. 

“Yah!! Diluar ada banyak orang.” Ujar Eunjung sambil berbisik. 
“Kita didalam dan mereka diluar, itu tidak jadi masalah bukan??” 
Eunjung tersenyum pahit. “Heu, Kau ini!!” 
“Kau senang?” Tanya Taecyeon, tiba – tiba. 
“Ne?” Eunjung mendongak dan memandang Taecyeon penuh tanda tanya. 
“Member 2pm datang, apa kau senang?” 
“Aku tidak mengerti apa yang kau maksud.” 

Eunjung menyangkal, sebenarnya ia mengerti apa yang sedang dibicarakan Taecyeon saat ini. Jelas sekali pria itu sedang mencemburui Nickhun, karena banyak netizen dan orang – orang disekitar mereka yang mengatakan bahwa Mason lebih mirip dengan Nickhun dibandingkan dirinya. Hal itu menjadi alasan utama mengapa Taecyeon sangat mencemburui Nickhun. Terlebih Mason lebih terlihat dekat dengan pria itu dibanding dengannya. 

“Itu semua salahmu karena kau tidak pernah memperdulikan Mason.” Sindir Eunjung. 
“Apa maksudmu tidak memperdulikan anak itu?” 

Taecyeon menjauhi Eunjung dari dekapannya dan menatap gadis itu kesal. 

“Satu tahun sebelum kelahiran Minah, bukankah kau selalu sibuk diluar? Justru yang lebih peduli terhadap Mason adalah Nickhun, teman satu groupmu sendiri.” 

Dalam hal berdebat, Eunjung tidak akan pernah ingin kalah. ia selalu menggali alasan – alasan untuk bisa menang dalam berdebat. Terkadang alasan yang tidak masuk akal pun akan ia keluarkan sebagai jurusnya mengalahkan seseorang. 

“Itu.. Itu karena..” 
“Ya. Itulah sebabnya Mason lebih terlihat mirip Nickhun dibandingkan dirimu.” 

Gadis itu mengambil jeda sesaat untuk bernafas. 

“Ah~ Ternyata tidak salah jika ada orang yang bilang, saat anak kecil tumbuh dan dekat dengan seseorang, maka anak itu akan tumbuh dengan wajah dan sifat yang hampir sama dengan orang yang ada didekatnya.” Lanjutnya yang semakin menyudutkan Taecyeon. 

Dalam hati Eunjung sangat senang bisa menyudutkan pria bertubuh tegap itu. Akhirnya Taecyeon menyerah dan memilih diam lalu tidur dengan membelakangi Eunjung. 

“Apa kau marah padaku?” Tanya Eunjung, polos. 
“Tidak.” Jawab Taecyeon, ketus. 
“Yah!! Aku bercanda. Apa kau benar – benar mengira aku serius dengan ucapanku?” 

Eunjung mencoba membalikkan tubuh Taecyeon. Namun itu sungguh sulit jika dilihat tubuh suaminya yang begitu besar. 

“Sayang, aku minta maaf!! Sungguh, aku hanya bercanda!!” Seru Eunjung yang masih mencoba membalikkan tubuh Taecyeon. 

Sekuat tenaga Eunjung membalikkan tubuh Taecyeon dan saat pria itu tiba – tiba berbalik, Eunjung lagi – lagi jatuh dalam dekapan dada bidangnya. Melihat Eunjung yang begitu terkejut, Taecyeon langsung tersenyum jahil. 

“Eunjung-shi, Apa..” 

Junho dan Wooyoung menghentikan pertanyaannya ketika melihat posisi Eunjung yang berada diatas Taecyeon. Ia merasa sangat tidak enak karena sembarangan membuka pintu kamar orang lain tanpa mengetuknya terlebih dulu. Eunjung yang terkejut, segera bangkit dari posisinya dan merapihkan rambut. 

“Ne~ Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?” Tanya balik Eunjung, canggung. 
“Kalian perusak suasana!!” Gerutu Taecyeon. 
“Hutss!!!” Eunjung memukul Taecyeon yang menyela ucapannya. 
“Maaf, aku tidak tahu kalau kalian..” 

Junho dan Wooyoung menggaruk kepalanya bersamaan dan tersenyum seakan – akan tidak melihat apapun. 

“Tidak masalah. Apa kalian membutuhkan sesuatu?” 
“Itu.. Hyominie, menyuruhku menanyakan padamu.. apa pasta kacang merah masih ada?” Tanya Wooyoung, tak kalah canggung. 
“Kau yang disuruh, mengapa Junho ikut – ikutan datang.” 

Lagi – lagi Taecyeon menggerutu. 

“Yah!! Bisakah kau diam sebentar!!” Bentak Eunjung, pelan. 

Diambang pintu, Junho dan Wooyouna terkekeh melihat pria bertubuh kekar itu diam setelah dibentak istrinya. 

“Baiklah, aku akan menyusul. Kalian duluan saja.” Ujar Eunjung pada Wooyoung dan Junho. “Baiklah.” 

Sebelum pergi Wooyoung pun menutup pintu itu pelan. Ketika kedua orang itu berlalu, Eunjung menghela nafas karena menahan rasa malu. 

“Ini semua karenamu!!” 
“Mengapa aku??” Tanya Taecyeon tanpa dosa. 
“Sudahlah, ayo keluar!! Kau harus menyapa orang – orang disana.” 
“Gendong aku!!” Rengek Taecyeon seperti anak kecil. 
Eunjung menatapnya tajam, “Kau ingin mati!!” 
“Baiklah.. Baiklah..” Ujar Taecyeon, mengalah. 



 _____________________ 




Semua mata mengarah pada pasangan suami istri yang baru saja keluar dari kamar. Lamanya waktu mereka didalam membuat semua orang curiga terhadapnya. Wooyoung dan Junho yang sempat melihat insiden dikamar tadi tersenyum jahil sambil berdehem. Pipi Taecyeon menjadi merah merona karena pandangan mereka terhadapnya sangat beda. 

“Huaaa.. Oppa, kau semakin tampan saja.” Puji Dani, polos. 
“Hutss!! Kau bicara seperti itu dihadapan istrinya sendiri. Bisa – bisa kau diterkam olehnya.” Celetuk Boram. 

Semua tertawa mendengarnya. Boram yang pemalu terkadang bisa membuat suasana menjadi lucu karena tingkahnya yang seperti anak kecil. Taecyeon tersenyum lalu duduk disofa dekat Boram dan Soyeon berada. Sedangkan Eunjung kembali ke dapur untuk membantu Hyomin dan Qri memasak. 

“Yah Boram Eonni !! Bukankah kau member paling tua, harusnya kau bisa bersikap layaknya seusiamu.” Ujar Jiyeon, nakal. 
“Tunggu!!” Sela Hwayoung dan Ahreum. 

Semua terdiam dan memandang kearah yang mereka. 

“Bukankah itu snack yang dibeli untuk Mason dan Minah? Mengapa kau yang memakannya!!!” 

Boram menggigit bibir bawahnya dan tertunduk karena malu sementara Soyeon yang sedang memegang snack segera memberi snack tersebut pada Boram. 

“A-Ak-Aku hanya ditawari Boram Eonni.” Ujar Soyeon bergegas ke dapur untuk menghindari serangan Hwayoung dan Ahreum. 
“Yah Soyeon-ah!!” Jerit Boram. 

Mason tertawa melihat hal itu. Ia pun menghampiri Boram dan duduk disebelahnya. 

“Tidak apa - apa, itu untuk bibi saja.” Ucap Mason. 
“Huaa anakmu sungguh manis, Taecyeon-ah!!” Puji Boram menatap Taecyeon yang ada disofa dekatnya dan mencubit pipi Mason. 
“Itu karena aku manis.” Ujar Eunjung dengan sangat percaya dirinya. 

Wajah Boram menjadi aneh saat Eunjung mengatakan hal itu. 

“Kau memang sangat manis, Eunjungie.” Puji Taecyeon. 

Sontak semuanya bersorak mendengarnya. Hal itu terlalu sulit untuk diterima oleh mereka yang berstatus lajang disana. 

“Aku iri terhadapmu, Eunjung-ah!! Taecyeon terlalu manis.” Victoria ikut memuji sikap Taecyeon. 

Namun tentu saja membuat Nickhun cemburu. 
Nickhun berkedip pada istrinya, “Bukankah aku lebih manis dari Taecyeon?” 
“Kau tidak lebih manis dari Taecyeon.” Ejek Victoria. 

Taecyeon dan Eunjung tertawa kecil. Untung saja Nickhun sangat sabar terhadap gadis yang lebih tua setahun darinya itu. 

“Omma, Aku ingin minum susu.” 

Suara kecil Minah memecahkan perdebatan diantara orang – orang dewasa disana. Minah berdiri dari pangkuan Victoria dan menghampiri Eunjung didapur. Gadis itu menyondongkan tubuhnya setelah putri kecil itu ada disampingnya. 

“Ah~ Putri kecilku ingin susu? Baiklah, akan Omma buatkan untukmu.” 
“Aku juga ingin susu.” Timpal Mason sambil berlari kearah Eunjung. 
“Ya sudah, kalian tunggu disana bersama Appa. Setelah selesai membuat susu, Omma akan menyusul, eumh?” 

Dengan manis Mason dan Minah segera menghampiri Taecyeon yang bersandar lemah di sofa. 

“Melihat kedua anakmu, aku jadi ingin cepat – cepat menikah.” Ujar Hyomin, terkekeh. “Tidak perlu terburu – buru Hyomin-ah, bahkan Boram Eonni yang sudah setua itu saja tidak memikirkan pernikahan.” Sindir Soyeon. 
“Ya, Soyeon benar.” Tambah Qri, menyudutkan Boram. 

Wajah Boram menjadi sedih karena kali ini orang – orang menindasnya. 

“Jangan menindas Boram Noona, dia terlalu manis untuk ditindas.” Bela Chansung yang juga ada didapur. 
“Chansung membela karena sebelumnya dia juga ditindas.” 

Junsu membungkam mulut Chansung hanya dengan sekali ucapan. Lagi – lagi suasana menjadi ramai. 

“Omma, mana susu untukku!!” Seru Mason yang sudah menunggu terlalu lama. 
“Sabar sayang, ini sedang Omma buatkan.” 

Eunjung terlihat kerepotan membuat susu untuk dua orang sekaligus. Karena yang biasa membuatkan susu untuk Minah adalah Taecyeon. Eunjung bolak balik untuk mengambil air panas. Namun tiba – tiba saja tanpa sengaja punggung tangannya tersiram. 

“Aa~” 

Botol yang ada ditangan Eunjung pun langsung terjatuh. Spontan Taecyeon datang melihat keadaan istrinya itu. 

“Kau baik – baik saja?” Tanyanya dan langsung membasuh tangan Eunjung di wastafel. “Jangan khawatir, aku baik – baik saja.” 
“Huaaaa. Mereka memang pasangan yang bisa membuat orang iri.” Wooyoung menganga melihat pemandangan yang membuat iri tersebut. 

“Ini seperti dalam drama.” Timpal Junho, yang juga menganga. 
“Aku juga sering melakukan hal yang sama pada istriku.” Ujar Nickhun tak ingin kalah. “Yah!! Pabo Nickhun!!” Victoria melempar boneka rilakkuma Minah ke wajah pria itu. “Sudah aku bisa membasuhnya sendiri, Taecyeon-ah. Kalau seperti ini bisa – bisa mereka menangis karena iri.” Papar Eunjung, menyindir. 
“Biarkan saja.” 

Sepertinya Taecyeon memang sengaja membuat orang – orang disana iri dengan hubungan mereka. 

“Aku juga sependapat dengan Hyomin Eonni tadi. Aku sungguh ingin cepat – cepat menikah.” 

Dani menggenggam kedua tangannya dibawah dagu seakan mengharapkan hal itu terjadi. 

“Kau masih terlalu kecil, Dani-ah!!” Seru Ahreum, geram. 
“Kalau begitu menikah saja denganku?” Tawar Chansung mengedipkan sebelah matanya. “Aishhh~ Kau itu lebih pantas jadi pamannya dibanding suaminya nanti.” Ujar Hwayoung. “Sudah.. Sudah, makanan sudah hampir siap!! Tolong siapkan meja kecil!!” Perintah Hyomin. 

Semuanya bergegas dan menyiapkan meja untuk makan malam. Disisi lain Eunjung tidak jadi membuatkan susu untuk Mason. Taecyeon menyuruhnya untuk duduk karena ia yang akan menggantikan perkerjaan Eunjung. 

Tak terasa hari berlalu semakin cepat, setelah makan malam disiapkan. Mereka pun menyantapnya dengan nikmat. Disela – sela makan malam mereka, para member 2pm dan t-ara tak henti – hentinya membuat celotehan yang bisa mengocok perut. Hari itu menjadi hari yang sangat membahagiakan untuk Mason. Selain karena permintaannya terkabul, ia juga jadi bisa bertemu dengan paman – paman dan bibi – bibinya. 

Tepat pukul 23.00 waktu setempat, member 2pm maupun t-ara pun pergi meninggalkan kediaman Taecyeon dan Eunjung. 

“Kau pasti lelah, istirahatlah dikamar.” Titah Eunjung. 
“Tidak. Aku ingin membantumu membereskan semuanya.” 

Sambil berjalan kedalam, Taecyeon merangkul Eunjung. Mereka tersenyum bersaaman saat melihat putra dan putri mereka tertidur disofa dengan kepala yang saling bersandar. 

“Selelah apapun, ketika aku melihat mereka, rasa lelah itu dengan sendirinya menghilang.” Gumam Eunjung yang menyandarkan kepalanya dibahu Taecyeon. 
“Ya. Kau benar.” 

Taecyeon dan Eunjung pun memapah masing – masing putra putri mereka lalu membawanya ke kamar. Mason dan Minah memiliki kamar yang sama, namun ranjang yang berbeda. Sebab Minah sangat takut tidur sendiri di kamar yang besar. 
Sebelum pergi kedua orang tua itu tak lupa memberikan kecupan selamat malam. 

“Semoga mimpi indah.” Ucap Eunjung. 

Tiba – tiba saja Taecyeon memeluk Eunjung dari belakang. 

“Ayo kita tidur.” Ajak Taecyeon, nakal. 
“Tidak bisa, aku harus mencuci piring dan membersihkan ruang tamu.” 

Eunjung pun melepas pelukan pria itu dan berniat untuk meninggalkannya. Namun dengan cepat Taecyeon memapah Eunjung lalu membawanya kekamar. 

Setiba dikamar Taecyeon menurunkannya dan Eunjung pun langsung menyergap Taecyeon dengan tendangan di kakinya. 

“Kau ini!! Kalau kau ingin tidur lebih dulu, silahkan!! Aku ini masih banyak pekerjaan, Taecyeon-shi!!” 

Lagi – lagi Eunjung berniat untuk berlalu. Namun tidak semudah itu Taecyeon membiarkannya. Pria itu menarik tangan Eunjung dan mengikat kedua tangan gadis itu dengan kedua tangannya dibelakang. 

“Aku sangat merindukanmu, Eunjungie. Apa kau tidak menyadari itu, eumhh?” 
“Ya, aku tahu. Tapi..” 

CHU~ 

Taecyeon selalu melakukan hal yang sama yaitu membungkam mulut Eunjung dengan ciuman ketika gadis itu tidak lagi mendengarkan perkataannya. Perlahan ciuman itu terasa sangat rapi dan lembut. Namun semakin lama Eunjung merasa Taecyeon mulai mendesaknya agar melakukannya lebih dalam. Gadis itu pun memperdalam ciuman tersebut. Ia tidak memungkiri bahwa ia pun sangat merindukan ciuman hangat pria itu. Tanpa disadari, Eunjung lupa akan tugas sebelumnya, tumpukkan piring dan ruang tamu yang berantakkan, ia tidak lagi mengingat hal itu. Taecyeon benar – benar membuatnya menggila, pria itu mendekapnya lebih dekat hingga tak ada jarak sedikit pun diantara mereka. Pelan tapi pasti Taecyeon melangkah dan membuat Eunjung reflex melangkah mundur hingga terjatuh di ranjang. 



_____________________ 




Mentari pagi menelusup diantara celah – celah jendela kamar. Alarm berbunyi dengan sangat keras tapi tetap tidak membuat ibu beranak dua itu bergeming dari pejaman matanya. Tak lama kemudian, seoarang pria dengan kedua anaknya berjalan pelan – pelan menuju ranjang besar tersebut. Ia memberi isyarat pada kedua anaknya agar berhati – hati dan tetap tidak bersuara. 

“Satu.. Dua.. Tiga!!!” Instruksi Taecyeon. 

Mereka pun membangunkan Eunjung dengan cara menggelitik tubuh gadis itu. Dengan mata yang masih berat untuk dibuka, Eunjung menggelinjang kegelian. 

“Hentikan.. Aku mohon!!” Pinta Eunjung, tertawa. 
“Omma ayo bangun!!” Pinta Mason. 
“Omma cepat bangun!!” Timpal Minah. 
“Pukul berapa sekarang?” Tanya Eunjung yang masih memejamkan matanya. 
“Pukul sembilan.” Jawab Taecyeon, santai. Sontak Eunjung terkejut dan segera duduk. 
“Apa katamu?? Huaaa aku terlambat!!” Seru Eunjung, frustasi. 
“Tenang saja aku akan mengantarmu.” 
“Masalahnya siaran dimulai setengah jam lagi.” 
“Ya sudah apa yang kau tunggu?? Cepat bersiaplah!!” 

Eunjung mengangguk cepat dan belari ke kamar mandi. 

“Tolong siapkan susu untuk Mason dan Minah!!” Seru Eunjung dari dalam kamar mandi. “Baiklah.” 

Taecyeon berdecak sambil tertawa kecil. Ia tidak mengerti mengapa bisa menikahi gadis seperti Eunjung yang selalu bertingkah seperti anak kecil. 

“Sudahlah, ayo kita keluar!!” Ajak Taecyeon pada Mason dan Minah. _____________________ 



Pukul 09.25 KST, Gedung KBS Cool FM 


“Aku pergi!! Ayo anak – anak!!” 

Tanpa basa – basi Eunjung berlalu dengan membawa kedua anaknya. Setiap hari Eunjung akan selalu membawa kedua anaknya untuk mengikuti kegiatannya karena Taecyeon tidak terlalu mengerti bagaimana cara mengurus kedua anak itu. Disamping itu, Eunjung tidak ingin menyerahkan mereka pada babysister, karena hal itu akan membuat kedua anaknya jauh dengannya juga Taecyeon. 

“Hati – hati, setelah selesai kau bisa menghubungiku. Hari ini aku hanya rapat dengan JYPNation!!” Ujar Taecyeon setengah berteriak sebelum Eunjung berlalu lebih jauh. “Baiklah.” 

Eunjung menuntun tangan Mason dan Minah. Terlihat Eunjung sangat kesulitan, tapi bagaimana pun ia harus bertanggung jawab pada kedua anak tersebut. Setiba didalam, Managernya menyuruh Eunjung segera masuk kedalam studio cool fm sedang Mason dan Minah akan menjadi tanggung jawab pria bertubuh besar itu. 

“Oppa, aku titip Mason dan Minah, oke?” 
“Baiklah. Cepat masuk.” 


Satu jam kemudian.. 


Member T-ara kembali ke van mereka. Disana Manager Kim akan memberi tahu jadwal individu mereka selanjutnya. 

Apa hari ini jadwalku sudah tidak ada?” Tanya Eunjung pada managernya. 
“Hari tidak ada jadwal untukmu, Soyeon, Hyomin, Boram, dan Qri.” 

Setelah itu Manager Kim kembali melanjutkan ucapannya, “Untuk Jiyeon dan yang lain, kalian masih ada jadwal untuk tampil di variety show.” 
“Kalau begitu, bisakah sekalian antarkan aku ke pasar Myeondong?? Aku harus membeli persediaan makanan.” 
“Baiklah.” 

Akhirnya van mereka melaju menuju perjalanan selanjutnya. Sekitar dua puluh lima menit waktu tempuh perjalanan antara dari tempat awal mereka menuju pasar Myeondong. Eunjung pun harus berpisah dengan teman satu group mereka. 
“Terima kasih!!” Ucap Eunjung. 
“Ne~” 
“Hati – hati Eunjung-ah.” Ujar Hyomin. 
“Ne~” 
“Bye – Bye bibi!!” Ujar Mason sambil melambaikan tangan. 
“Bye – bye!!” Jawab mereka serempak. 



_____________________ 




Ditengah kerumunan banyak orang Eunjung menggenggam erat tangan Mason sedangkan Minah berada dalam gendongannya. Setelah berjalan beberapa meter kedalam area pasar, Eunjung memasuki supermarket disana. 

Ia mengambil trolley untuk beberapa belanjaannya dan menaikan kedua anaknya diatas trolley tersebut. Eunjung mengitari seluruh isi super market dan memasukkan semua yang menurutnya dibutuhkan untuk mereka. Tak hanya itu, Mason dan Minah pun ikut berpartisipasi menunjuk apa yang mereka inginkan. Sebagai Ibu, Eunjung hanya bisa menggeleng kepala dan menuruti mereka. 

Setelah berjam – jam berkeliling di supermarket tersebut, Eunjung menuju kasir untuk membayar semua tagihannya. Mason juga membantu gadis itu memasukkan semua barang yang dibeli. 

“Total belanjaannya sebesar satu juta won.” 
“Ah~ Ne~” 

Eunjung pun mengambil kartu kredit untuk membayarnya dan setelah itu mereka pergi. 

“Omma, aku ingin bakso ikan.” Pinta Mason saat melihat pedagang bakso ikan dikaki lima. “Kau ingin itu?” Mason mengangguk. 
“Baiklah.” 

Karena Eunjung membawa banyak belanjaan, Mason dan Minah pun berjalan tanpa tuntunan darinya. Mason berlari dengan cepat dan begitu pula Minah yang selalu mengikuti Oppa-nya kemana pun. 

“Pelan – pelan.” Titah Eunjung. 
“Bibi, aku ingin bakso ikannya.” Ujar Mason. 
“Berapa tusuk?” Tanya pedagang itu, tersenyum ramah. 
“Tolong berikan dia lima tusuk bakso ikan.” Jawab Eunjung. 
“Ne~” Mason begitu antusias menunggu bakso ikan itu dibungkus. 
“Ini.” “Terima kasih.” Ucap Mason. 
“Terima kasih.” Timpal Eunjung, ramah. 

Tiba saatnya mereka kembali ke rumah. Namun Eunjung sangat shock saat tidak lagi melihat Minah ada diantara mereka. 

“Minah-yah?? Dimana dia?” Tanya Eunjung pada dirinya sendiri. 

Pandangan mata Eunjung berputar kesegala arah berharap mendapati apa yang ia cari. Seketika kakinya menjadi lemah untuk berdiri, ia tidak tahu harus mencari anak sekecil itu dimana. Pasar yang begitu luas dan dipadati banyak orang, mustahil ia bisa mencarinya sendiri. Mason pun menangis karena tidak bisa menjaga adiknya dengan baik. Disamping itu ia juga sedih melihat ekspresi Ibunya. 



_____________________ 




Dalam perjalanan, member T-ara bernyanyi dan menarikan lagu hits mereka di tahun 2011, yaitu ‘Roly Poly’. Tapi seketika suasana menjadi tenang setelah Hyomin mengisyaratkan mereka untuk diam. 

“Eunjung menelponku.” Ujar Hyomin. 

Semua memandang kearah gadis berwajah imut tersebut. Saat itu ekspresi Hyomin sangat terkejut, jantungnya berdegub sangat kencang. 

“Bagaimana bisa Eunjung-ah? Lalu kalian dimana?.. Ah~ Baik aku akan menyusulmu.” 
“Apa yang terjadi?” Tamya Soyeon, sang leader. 
“Minah.. Anak itu hilang di Myeongdong.” 

Mendadak mobil yang dikendarai Manager Kim terhenti. Pria gemuk itu sangat shock mendengarnya. 
“Lalu bagaimana?” Tanya pria itu. 
“Aku akan menyusul kesana, bukankah aku tidak ada jadwal selanjutnya?” Manager Kim mengangguk. 
“Baiklah, aku turun disini saja.” 
“Ne~” 
“Hati – hati Eonni!!” Seru Dani, Ahreum, Jiyeon, dan Hwayoung. 

Raut wajah member T-ara tidak lagi sebaik saat mereka bernyanyi dan menarikan lagu Roly Poly. 



_____________________ 




Seorang anak kecil melangkah ragu sambil menangis disepanjang jalan Myeongdong. Ia menangis karena kehilangan Ibu dan Kakak laki – lakinya. Gadis kecil itu tidak tahu harus berjalan kemana, usianya yang baru saja menginjak tiga tahun membuat gadis kecil itu sulit berbicara dengan fasih. Ia hanya menangis dan terus berjalan. 


Chiiiiitttttttttttt !!!



Rem mobil berdecit dengan sangat jelas. Pengemudi di dalamnya begitu terkejut saat tiba – tiba melihat seorang anak kecil menyeberang tepat didepan mobilnya. Untung saja ia cepat menyadari hal itu. Pengemudi itu pun segera keluar dari mobilnya untuk meihat keadaan anak kecil yang hampir saja ia tabrak. 

“Kau baik – baik saja? Apa kau terluka?” Sergah gadis berambut panjang ikal dengan penampilan yang sangat glamour itu, khawatir. 

Gadis kecil itu hanya menggeleng. 

“Dimana orang tuamu?” 

Gadis kecil itu kembali menggeleng. 

“Apa kau tersesat?” 

Kali ini gadis kecil itu mengangguk. Air mata yang berlinangan di wajahnya, membuat gadis yang mengemudikan mobil tadi merasa iba. 

“Siapa namamu?” 
“Minah.. Ok Minah.” Jawabnya, pelan. 
“Ok Minah. Sepertinya aku pernah mendengar nama ini. Wajahnya juga sangat tidak asing.” Gumam gadis itu. 




 -To Be Continue-




Read and Comment, Please !! ^^

감사합니다 !!!!

7 Comment:

DorkyJung mengatakan...

Fiuh akhirnya selesai baca part 1..panjang juga hehe.....Minah ilang dipasar T^T
Taecyeon jangan marahin Jungie yah *tepok-tepok pundak Taec*

merryska mengatakan...

Woaaah udah bacaaa...
Eka bener2 yah... Lagi seru2 si Taecjung... Adaaa aja yg bikin gagal... Aiisshh!!! *pembaca kecewa* wkwkkwkw

Haduuuhh gimana itu si minah kemana? Lagian jungie hebat banget punya anak dua, tapi T-ara tetep jalan... Taecyeon juga...

Seru juga ada party 2pm ama t-ara.. Apalagi si boram pake ngabisin makanan si mason ama minah... Hadeeehh.. Btw disini boram umurnya brapa yak? Belum kawin juga? Wkwkkw

Good Job eka! Ane tongkrongin kelanjutannya... Kekekeke

Unknown mengatakan...

Livie Eonni : Hahaha iyaa dong, kan panjang biar seru. Tp kayanya engga seru ya?? -.-

Merry Eonni : Hahahah, makanya kan aku suruh bayangin aja lanjutannya. aku masih polos jadi engga ngerti cara-nya #ehhh wkwkwk

Iyadong, Jungie kn wonder women.. hahahaha. Ramboo eonni di ff ini umurnya 32tahun. #TuaBener

Oke, mudah - mudahan secepatnya deh ^^

Kamsa for reading ^^d

Deddy Pratama mengatakan...

ngikutin gadget dari blog ane nih si eka hhhaa :D

Anonim mengatakan...

aaaah bagus authornim :)

Unknown mengatakan...

gomawo :)

Unknown mengatakan...

Keren author-san :) maaf baru bisa review...

Posting Komentar

Total Penayangan

My Instagram

Instagram